In The Name of ALLAH,Most Gracious Most Merciful...
forget the past, live in the present and smile when thinking about the future.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Disuatu hari berkatakata ibu dengan anak, bersoalbicara tentang masa silam, lalu ibu menangis. Anak masuk ke kamar, lalu menangis, menangisi tangisan ibu..
mari lupakan kisah lalu wahai adik, wahai kakak, wahai ibu,
aku tahu apa yang kau rasa,
aku juga begitu,
cuma apa yang aku rasa tidak sama dengan apa yang kau rasa,
kau lebih mengetahui wahai ibu,
susah perit engkau lebih merasa,
aku cuma melihat dari matamu yang menangis,
tempat itu bukan untuk kita,
aku tahu,
tapi andai kita punya pilihan,
untuk tidak kembali pada masa itu, ke tempat itu lagi,
sudah tentu kami pilih yang lain,
kami juga tidak ingin ibu,
tapi kita juga sedar,
kita pasti kembali disana,
berbakti kepada tanah itu,
sebagai seorang warisnya,
tuntutan ayah melebihi segala,
jangan ada dendam pada mereka,
berbuat baik pada mereka selagi termampu,
berkasih sayang dengan mereka selagi hati bisa,
jangan ada sangsi pada kebaikan mereka,
jangan berburuk sangka pada mereka,
buruk sangka itu parah, ia penyakit hati, bisa merosak,
kerana mungkin hati mereka lagi bersih lagi mulia kini,
saham akhirat mereka mungkin lagi bernilai dari kita,
tiada mampu kita menduga apa isi hati mereka,
biar mereka sendirinya mereka,
mari ulangi ibu,
ulanginya dengan nafas baru.
tegakkan tapak kaki disitu tanpa hela,
kita boleh hidup dengan sendirinya kita,
berdirilah kita apa adanya kita.
kita mula semula,
moga mereka saudara kita di dunia,
dan diakhirat juga kita bersaudara.
aku tahu apa yang kau rasa,
aku juga begitu,
cuma apa yang aku rasa tidak sama dengan apa yang kau rasa,
kau lebih mengetahui wahai ibu,
susah perit engkau lebih merasa,
aku cuma melihat dari matamu yang menangis,
tempat itu bukan untuk kita,
aku tahu,
tapi andai kita punya pilihan,
untuk tidak kembali pada masa itu, ke tempat itu lagi,
sudah tentu kami pilih yang lain,
kami juga tidak ingin ibu,
tapi kita juga sedar,
kita pasti kembali disana,
berbakti kepada tanah itu,
sebagai seorang warisnya,
tuntutan ayah melebihi segala,
jangan ada dendam pada mereka,
berbuat baik pada mereka selagi termampu,
berkasih sayang dengan mereka selagi hati bisa,
jangan ada sangsi pada kebaikan mereka,
jangan berburuk sangka pada mereka,
buruk sangka itu parah, ia penyakit hati, bisa merosak,
kerana mungkin hati mereka lagi bersih lagi mulia kini,
saham akhirat mereka mungkin lagi bernilai dari kita,
tiada mampu kita menduga apa isi hati mereka,
biar mereka sendirinya mereka,
mari ulangi ibu,
ulanginya dengan nafas baru.
tegakkan tapak kaki disitu tanpa hela,
kita boleh hidup dengan sendirinya kita,
berdirilah kita apa adanya kita.
kita mula semula,
moga mereka saudara kita di dunia,
dan diakhirat juga kita bersaudara.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang.” ( 49:12)
"engkau mestilah mencari saudara2 yg jujur dan hiduplah di kalangan mereka, kerana mereka itu adalah perhiasan di waktu senang dan bekalan di waktu kesusahan..."
~saidina umar al khattab~
*When things become unbearable, turn to Allah*
'...And whosoever fears Allah and keeps his duty to Him, He will make a way for him to get out [of every difficulty].' (65:2)
-
Allah did not promise that the way would be easy, but He did promise that he would be with you in every single step of your life as long as u want him to..
-
Allah did not promise that the way would be easy, but He did promise that he would be with you in every single step of your life as long as u want him to..
-
^__^ enough for me is my home ^__^
0 comments:
Post a Comment